EriantCrishman

Kali ini saya akan sharing sedikit tentang  Teknik Geology UPN Vetertan Yogyakarta, tempat dimana saya menimba ilmu, ya walaupun masih berstatus mahasiswa baru tetapi karena cukup banyaknya pengalaman yang saya dapatkan baru-baru ini cukup untuk menginspirasi teman-teman sekalian, apalagi yang belum punya tempat tujuan untuk berkuliah atau yang ingin pindah jurusan, hehe..

Alasan memilih Teknik Geology

Jujur pertama keinginan saya setelah lulus SMA adalah masuk jurusan teknik informatika. Entah mengapa saya berubah haluan ingin masuk geology, yap Puji Tuhan saya tersesat ke jalan yang benar.

Pertama alasan saya memilih teknik geology ialah karena prospek kerjanya yang sekitar 10-20 tahun lagi masih sangat cerah bahkan silau. Mengapa saya bilang begitu? Karena semua manusia di muka bumi ini membutuhkan sumberdaya-sumberdaya untuk melangsungkan kehidupan. Sumberdaya-sumberdaya tersebut semuanya berada dibawah bawah permukaan bumi. Dan tugas seorang geologist lah yang menemukan sumberdaya-sumberdaya tersebut, mulai dari minyak bumi, panas bumi, bahan galian tambang (bijih besi, batubara, nikel, timah, emas, dll). Setelah itu tugas seorang dari teknik pertambangan dan perminyakan lah yang mengeksploitasi sumberdaya tersebut. Dari sini aja sudah dapat disimpulkan bahwa seorang lulusan teknik geology bisa bekerja di kedua bidang tersebut.

Kedua ialah karena urusan gaji yang tidak main-main. Seorang geologist memang terkenal dengan gaji yang dewa. Hal tersebut memang bisa dibilang wajar karena sebanding dengan perjuangan dan resiko yang ditempuhnya. Sampai saat ini bidang perminyakan masih menjadi primadona karena gajinya memang menggiurkan. Pembukaan lapangan baru di Cepu dan Ujung pangkah serta lapangan gas besar di perairan Natuna menjanjikan lapangan kerja yang besar untuk jurusan Perminyakan. Bidang geothermal (panas bumi) pun demikian, perlu diketahui karena indonesia dilalui ring of fire  maka menyimpan cadangan 40% geothermal dunia, dan saat ini baru 4% yang di manfaatkan. Kemudian bidang pertambangan yang juga rata-rata gajinya bisa mencapai 2 digit untuk tenaga ahli.

Ketiga ialah karena lulusannya tidak begitu banyak dan hanya universitas tertentu yang memilikinya. Otomatis jika lapangan pekerjaan banyak dan lulusan yang tidak terlalu banyak tentu akan lebih mudah mencari pekerjaan bukan? Contoh beberapa univ yang menyediakan prodi teknik geologi ialah ITB, UPN, UGM, UNPAD, UNDIP, Trisakti. Memang masih banyak lagi universitas yang lainnya, tetapi tidak semenonjol yang ke-6 tersebut.

Alasan memilih Geology UPN

Pertama memang awal mula saya targetkan lulus SNMPTN di Geologi PTN karena biaya kuliah tentu akan sedikit murah dibandingkan PTS. Tetapi ternyata Tuhan memang punya rencana yang lain kepada hidup saya, yang tentunya lebih baik dengan tidak meloloskan saya di Negeri melainkan di Swasta. Dan terbukti setelah saya mencari informasi dari beberapa kakak tingat, dosen, maupun teman-teman satu angkatan ternyata geology UPN inilah yang lebih bagus daripada target saya yang sebelumnya itu. Saya juga merasa bersyukur dan beruntung sekali menjadi bagian dari 209 mahasiswa 2013 yang diterima dari 3804 berkas pendaftaran yang ada.

Tentu tidak sembarangan saya bisa menyimpulkan hal tersebut.

Pertama karena ikatan alumni yang kuat dari keluarga geologi UPN. Saat ini alumni geologi UPN sudah tersebar dari Sabang sampai Merauke dan juga belahan dunia lain seperti di Qatar, Kuwait, dan negara  di TimTeng lainnya, bahkan mayoritas mempunyai bidang jabatan yang tinggi. Sebagai tambahan saja saat ini Dirjen Migas Indonesia (Edy Hermantoro), dan Kepala SKK Migas Indonesia (Johanes Widjonarko) adalah alumni geology UPN 🙂

Kedua ialah karena Dosen-Dosen di geology UPN sangatlah hebat dibidangnya masing-masing. Salah satunya ialah Prof. Dr. Ir. Sari Bahagiarti K., M.Sc. yang merupakan satu-satunya dosen wanita bergelar Profesor di bidang Ilmu Hidrogeologi yang ada di Indonesia. Cukup membanggakan, bukan? Selain beliau, masih banyak dosen-dosen di geology UPN yang mempunyai temuan-temuan spektakuler di bidang geologi pada khususnya.

Ketiga adalah karena fasilitas kampus dan kerjasama yang luas. Saat ini Geology UPN mempunyai jumlah praktikum terbanyak diantara universitas-universitas lainnya. Tak heran banyak yang mengatakan jika sudah memasuki semester tengah, tidur pun cuman 3-6 jam sehari, itupun bersyukur kalau masih ada waktu buat tidur. Kerjasama yang dilakukan oleh UPN pun sangat banyak dari antar universitas, lembaga pemerintahan, sampai perusahaan-perusahaan (Pertamina, Elnusa, Chevron, Petrochina, Conoco Philips, Halliburton, Schlumberger, Exspan, Geodata, Exlogg, total, PT. Freeport Indonesia, PT. Berau Coal, PT. Pama Persada, PT, Bukit Asam, PT. Newmont, PT. Indominco Mandiri Coal, PT. Adaro, PT. Kaltim Prima Coal, PT. Bumi Cakrawala Sebuku Coal, PT. Harita Bumi Mineral, PT. Inco Nikel, dll)

Dan yang terakhir adalah karena sistem disiplin yang diajarkan. Sebagai seorang Geologist tentu medan yang akan dihadapi dilapangan sangatlah berat dan menantang. Oleh karena itu di geology UPN dilatih dengan keras baik itu fisik maupun mental. Bagi para mahasiswa baru setelah mengikuti Ospek, masih ada rangkaikan-rangkaian kegiatan yaitu matrikulasi selama 4x sebelum mengikuti acara puncak yaitu PLG (Pengenalan Lapangan Geologi). Matrikulasi hampir sama dengan Ospek, namun disini lebih ditekankan untuk belajar secara materi dan melatih mental dilapangan.  Maka dari itulah orang lulusan geology UPN terkenal tangguh dan tidak manja dilapangan sehingga banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan swasta yang memang membutuhkan sumberdaya manusia yang tangguh.

UPN juga dikenal dikenal dengan sistem persaudaraan yang kuat. Di geology UPN ada 3 point jiwa korsa haruslah dipegang teguh. Yang petama ialah Kehormatan, kedua Kebanggaan, dan yang ketiga Kebersamaan. Jujur saya sangat merasakan sekali persaudaraan yang kuat disini.

Perjuangan masuk Teknik Geology UPN

Catat: Masuk di Fakultas Teknologi Mineral UPN khususnya Teknik Geologi, Pertambangan, Perminyakan sangatlah ketat dan berat. Maklum ketiga jurusan ini adalah jurusan tertua dan tak jarang orang mengatakan sebagai icon UPN Veteran Yogyakarta. Tapi kami juga tidak melupakan saudara-saudara kami yang bungsu yaitu Teknik Lingkungan dan Teknik Geofisika, bisa dibilang kedua jurusan ini juga menetapkan standar yang ketat untuk masuk. Karena saya berasal dari prodi geology, langsung aja ya kita bahas perjuangan masuk teknik geology UPN..

Sekali lagi saya bilang tidak mudah masuk teknik geology ini, mengapa? Bukannya mau sombong tapi nilai rata-rata rapot terakhir saya adalah 85, saya sudah 4x tes tetapi belum juga tembus di prodi yang saya inginkan, malah tembusnya di prodi lain. Apalagi asal saya  cukup jauh dari Kaltim, sudah datang jauh-jauh masa dapat jurusan yang ‘biasa-biasa’ aja? hehe. Saya waktu itu hampir putus asa, tetapi dorongan semangat ingin membuat orangtua tersenyum membuat saya masih kuat ingin mencoba lagi. Dan akhirnya Puji Tuhan pada tes yang ke-5 kalinya saya bisa lolos tes tertulis.

Tapi perjuangan bukan sampai disitu aja, Masih ada tahap kedua yaitu tes wawancara. Disini lebih ditekankan untuk menyeleksi karakter seseorang. Saya langsung dihadapkan dengan 3 dosen yang menanyakan saya tentang berbagai hal mulai dari pengamalan jiwa-jiwa pancasila (maklum kampus UPN terkenal dengan kampus kejuangan nasionalisme), pengetahuan umum, kemapuan berpikir juga berlogika, dan terakhir kemampuan untuk berorganisasi. Semua point-point diatas sangatlah berguna untuk menunjang dari kegiatan perkuliahan sampai waktu bekerja nanti. Karena Teknik Geologi UPN berambisi menjadi yang terbaik diantara yang baik, maka tak sedikit juga yang gugur di tes wawancara ini.

Mungkin itu saja pengalaman yang bisa saya share ke temen-temen sekalian. Memang di geology biaya yang dikeluarkan dari awal masuk sampai akhir itu tidak sedikit. Tapi jika memang kita mau serius dan berusaha maksimal, jika Tuhan menghendaki akan menjadi investasi yang beratus-ratus kali lipat nantinya. Salam Pangea!!

*Update 1 january 2014 ^^